Rabu, 29 Oktober 2008

Cinta ini MembunuhKU???

Waow… bagaimana bisa yah cinta itu membunuh? Apakah kita setuju dengan statement itu,, wah wah wah…

Jika kita tanyain kepada orang yang sedang dimabuk cinta, pasti mereka tidak akan terima bahwa “Cinta itu Membunuh mereka”, karena mereka merasakan cinta itu sangat indah, tiada akhirnya. Dunia ini serasa hanya milik mereka berdua ketika mereka sedang dimabuk cinta, yang lain kontrak, huahahaha…

Tapi, bagaimana dengan orang yang sedang putus cinta? Pasti jawaban mereka akan berbeda sekali dengan orang yang sedang jatuh cinta itu. Dari sharing teman2 yang sedang mengalami putus cinta saya dengar :

Orang #1 : “cinta itu sangat pahit”, apa cinta itu ada rasa yah? Huahaha…

Orang #2 : “cinta itu benar2 membunuhku”, kok mereka masih hidup yah kalo blg cinta itu membunuh mereka??? Huahahaa…

Orang #3 : ada yang tidak bisa tidur 3 hari 3 malam gara2 diputusin sama pacarnya, ga tao kenapa setiap saat teringat dirinya, tapi itu belum berakhir katanya. Dia masih belum bisa merasakan lezatnya makanan sampai 7-8 bulan kedepan, apa yang dimakan terasa biasa2 saja. Wah wah wah… apakah cinta itu begitu dahsyat yach?? Sampai2 mereka tidak bisa tidur dan makan enak begitu lamanya.

Orang #4 : “dunia ini terasa sudah gelap, tidak ada cahaya lagi untuk diriku. Rasanya saya sudah tidak pengen hidup lagi.” Ini yang sangat bahaya nih, sekarang mungkin saya menjadi tao, kenapa banyak orang bunuh diri gara2 putus cinta. Teman saya sendiri pernah berkata itu kepada saya, wah gawat benar yah kalo mencintai seseorang. Eh salah dink, bukan pada saat mencintai yang gawat tapi saat kita diputusin sama pacar, itu yang berbahaya sekali!!!


Bagaimana donk agar cinta ini tidak membunuhKU?

Pertama mungkin kita harus tao dulu yah arti dari cinta.

Apa sih itu Cinta?

Definisi umumnya: Luapan kasih sayang antara aku dan dia.

Kenapa cinta bisa membuat seseorang itu sampai terbunuh? Apa kita masih berani untuk mencintai kalo begitu kenyataannya?

Mungkin pandangan tiap orang berbeda2 x yah.

Apakah mencintai seseorang itu kita harus melekat? Oh… pasti dunk, bagaimana kita bisa bilang mencintai kalo kita tidak melekat, benar ga?

Melekat seperti apa sih yang seharusnya?

Nah… disini poin pentingnya menurut saya, kita juga harus tao mengenal konsep “segala sesuatu yang terbentuk itu tidak kekal”

Jadi kemelekatan saya terhadap pasangan juga ada batasnya, tidak boleh melekat sampai tidak dapat dipisahkan, karena dimana ada pertemuan disana ada perpisahan (pepatah kuno). Tapi yah mudah2an aja, jika harus berpisah pada saat salah satu pasangan itu telah tiada, maka kita harus melepas kepergian mereka, kita tidak mungkin bisa melekat selamanya dengan dia.

Bagaimana dengan seseorang yang putus cinta? Pasangannya masih ada kok, mana bisa terima pasangannya jalan bersama orang lain???

Disini mungkin agak rumit yah, emang masalah cinta sangat sulit untuk diungkapkan, wkwkwk….

Coba kita berpikir, apakah kita juga memberikan cinta kepada teman2 kita? Kalo menurut saya, iya. Kalo tidak ada rasa cinta kepada teman2 kita, bagaimana kita bisa berteman dengan akrabnya dengan mereka, benar ga? Tapi perlu diketahui, cinta kepada teman ini, saya artikan lebih luas lagi yaitu cinta kasih. Dimana kemelekatan ini intensitasnya juga sangat kecil, karena kita pasti tidak akan melekat setiap hari atau bahkan setiap saat harus bertemu teman kita. Beda dg pasangan kita, mungkin kita setiap hari ingin bertemu mereka.

Hwehwehwe… mungkin penjabarannya terlalu luas yah jadi keluar jalur, but I know u know what I mean, really?

Intinya melekat itu pasti, tapi kita harus bijaksana juga sampai dimana batas kemelekatan kita.


Apa sih beda cinta dan kasih sayang?

Ini 1 poin yang perlu kita ketahui juga nih, cinta dan kasih sayang itu beda.

Kita sebagai makhluk social pasti mempunyai hati nurani untuk mengasihi semua makhluk, benar ga?

Misalnya kita mempunyai hewan peliharaan, kita pasti memiliki kasih sayang kepada hewan tersebut sehingga kita mao untuk memberikan dia(hewan) makan, mandi, bahkan perawatan lainnya. Tapi apakah kita mencintai hewat tersebut? Tentu saja tidak.

Jika cinta kita lebih fokuskan kepada sesama, kepada keluarga dan teman2 kita.

Sekarang mungkin kita sudah memiliki sedikit pandangan lebih luas mengenal cinta bukan, kita harus mempunyai rasa cinta kasih kepada semua makhluk. Mungkin pernyataan itu sangat gampang untuk dibicarakan, tapi sesungguhnya pernyataan simpel itu sangat sulit untuk dilaksanakan. Apalagi pada saat seseorang itu sedang putus cinta.

Ingatlah kutipan berikut jika anda sedang mengalami saat2 sulit “Segala sesuatu yang terbentuk adalah tidak kekal.”


Berbahagialah mereka yang sedang mencintai seseorang.

Lebih bahagia lagi bagi mereka yang mempunyai cinta kasih terhadap semua makhluk.

Semoga cinta selalu tumbuh dalam hati sanubari semua makhluk.


Tulisan ini terinspirasi dari ceramah suhu Xien Bing di Anggrek Dhamma Saraniya (ADS)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

woww..
sip.sipp...
^______^
ga rugi yah ikut ads :D

by.weywey

andika mengatakan...

ya iya dnk...
maka nya dtg ADS trz weywey..
hohohoh...

ikuti trz yah isi dari blog ini, tar akan d post trz artikel2 baru jika memungkinkan.. haahah...

thanks...